Minggu, 29 April 2018

BAB II SUJUD TILAWAH

A. Pengertian Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena sebuah bacaan. Artinya, sujud ini dilakukan ketika seseorang membaca atau mendengar ayat sajdah.  Baik di dalam sholat maupun di luar sholat.
Jika ayat sajdah ini dibaca ketika sholat berjamaah. Kemudian imam sholat bersujud karena membaca ayat sajdah ini, maka ma’mum atau orang yang mendengarnya juga mengikuti sujudnya imam.
Tetapi, kalau imam yang membaca ayat sajdah ini tidak sujud maka makmum, atau orang yang mendengarnya tidak disunnahkan untuk bersujud. Tentang sujud tilawah ini Rosululloh SAW pernah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ ، اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي يَقُولُ : يَا وَيْلَهُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ يَا وَيْلِي أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ ، وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ

Artinya:
Dari Abu Hurairah  r.a berkata : Rosululloh SAW bersabda: “Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Seraya berkata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka. (HR. Muslim) 
Adapun untuk bacaan sujud tilawah ini adalah:


سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ

 (Sajada wajhiya lilladzi> khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqo sam’ahu wa bashorohu bi haulihi wa quwwatihi taba>rakallo>hu ahsanul kha>liqi>n) “aku bersujud kepada Tuhan yang menciptakanku, yang men’desain’-ku, yang memberi ku pendengaran dan penglihatan, dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”
Untuk hukum sujud tilawah sendiri adalah sunnah. Mengerjakannya lebih baik daripada tidak, tetapi jika tidak melakukannya juga tidak apa-apa atau tidak berdosa. Berlaku bagi yang membaca ayat sajdah maupun yang mendengarnya. Seperti dalam hadits berikut:
عن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ – رَضِي اللَّه عَنْه – قَرَأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِسُورَةِ النَّحْلِ حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ نَزَلَ فَسَجَدَ وَسَجَدَ النَّاسُ ، حَتَّى إِذَا كَانَتِ الْجُمُعَةُ الْقَابِلَةُ قَرَأَ بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا نَمُرُّ بِالسُّجُودِ فَمَنْ سَجَدَ فَقَدْ أَصَابَ وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ ، وَلَمْ يَسْجُدْ عُمَرُ رَضِي اللَّه عَنْهم

Artinya:
“Dari Umar bin Khottob r.a, dia pada hari Jum’at membaca di atas mimbar surat an-Nahl, hingga sampai pada ayat sajdahbeliau turun lalu sujud sehingga orang-orang pun sujud. Saat Jum’at berikutnya, beliau membaca lagi surat tersebut hingga sampai pada ayat sajdah, beliau berkata, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kita melewati ayat sajdah. Barang siapa bersujud sungguh ia telah benar, dan barang siapa tidak bersujud maka tiada dosa baginya.’ Dan Umar sendiri tidak bersujud.” (HR. Bukhori).

B. Bacaan Dalam Sujud Tilawah

  • Boleh membaca do'a apa saja sekehendaknya, sementara yang diakui berasal dari tuntunan Rasulullah saw. misalnya sebuah hadits dari 'Aisyah r.a., katanya: 'Rasulullah saw. di dalam sujud Tilawah membaca ayat  al-Qur'an: سجد وجهي للذي خلقه وشق بصره وسمعه بحوله وقوته ، فتبارك الله أحسن الخالقين Sujudlah wajahku kepada Allah. Dzat yang menciptakannya, yang membuka pendengaran serta penglihatannya dengan daya dan Kuasa-Nya. Maka Maha Mulialah Allah, sebaik-baik Dzat Yang Mencipta'."
  • Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca: “Subhaana robbiyal a’laa”. Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi.

C. Syarat-Syarat Sujud Tilawah

Sedangkan untuk syarat-syarat sujud tilawah adalah:
1.      Suci dari hadats besar dan kecil serta dari najis (baik badan, pakaian, maupun tempat)
2.      Menutupi aurat tubuh
3.      Menghadap Kiblat
4.      Sujud ketika ayat sajdahselesai dibaca 

D. Rukun Sujud Tilawah

Adapun rukun-rukunnya adalah sebagai berikut:
1.      Niat
2.      Membaca Alloohu Akbar(takbir)
3.      Kemudian sujud
4.      Bangun dari sujud (seperti duduk tasyahud)
5.      Salam

E. Hikmah-Hikmah Sujud Tilawah

Beberapa hikmah yang dapat diambil dari sujud tilawah ini adalah:
1.      Menyadarkan diri bahwa Allah-lah Dzat Yang Maha Menciptakan segalanya
2.      Sebagai bentuk rasa syukur atas segala apa yang diberikan oleh-Nya kepada kita, umat manusia.
3.      Sebagai bukti ketaatan kepada Alloh SWT
4.      Menghindarkan diri dari sikap sombong, angkuh, dan takabbur
5.      dan lain sebagainya.
Dari sedikit penjelasan di atas, semoga kita semua sebagai makhluk ciptaan-Nya. Bisa tetap teguh pendiriannya untuk selalu beriman, mentaati perintah-perintah-Nya, dan bisa menjauhi larangan-larangan-Nya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Media Pembelajaran Hukum Waris BAB IV

Postingan Populer